Pesawat buatan Uni Soviet tersebut merupakan Pesawat Terbesar di Dunia
yang masih beroperasi sampai sekarang yang mampu tinggal landas dengan
berat total (termasuk bobot pesawat) hingga 600.000 kg. Sejauh ini tidak
ada pesawat terbang lain yang mampu terbang dengan beban sebesar itu.
Keunggulan
ini melengkapi kelebihan ukuran atau dimensi geometri badan pesawat
An-225, sekaligus mengukuhkannya sebagai pesawat terbesar yang masih
beroperasi. Untuk perbandingan Airbus A380 (pesawat angkut penumpang
terbesar saat ini) dengan MTOW (maximum take-off weight atau berat
maksimum saat tinggal landas) sebesar 560.000 kg
Besarnya ukuran
dan daya angkut An-225 merupakan implementasi misi awal pembuatan
pesawat yang berjuluk “Mriya” (bahasa Ukraina yang berarti inspirasi)
tersebut. An-225 dirancang untuk menjadi pesawat peluncur pesawat ruang
angkasa Uni Soviet, Buran.
Untuk mampu menjalankan misi operasi
tersebut, An-225 dituntut memiliki spesifikasi tertentu, terutama
kapasitas angkut yang besar. Proses rancang bangun berhasil
mewujudkannya. Ukuran geometri badan pesawat maupun daya angkutnya
memungkinkan pesawat tersebut terbang membawa pesawat Buran di atas
fuselage atau badan pesawat. Kemampuan itu ditunjukkan An-225 dalam
ekshibisi terbang di arena Paris Airshow tahun 1989.
Namun,
perkembangan tak terduga menggiringi keberhasilan merancang bangun
An-225. Desintegrasi negara Uni Soviet mengakibatkan program ruang
angkasa Buran dihentikan tahun 1993. Terimbas oleh perkembangan
tersebut, An-225 terpaksa di-grounded atau tidak dioperasikan. Lebih
naas lagi kemudian menjadi korban kanibalisasi komponen, mesinnya
dilepas untuk dipasang di pesawat An-124. Kondisi demikian berlangsung
selama hampir tujuh tahun, sebelum akhirnya pada tahun 2000 diambil
keputusan baru kembali dioperasikan
Pengoperasian kembali pesawat
An-225 bermula saat Antonov Airlines membutuhkan sebuah pengangkut
kargo berukuran besar. Kapasitas angkut An-225 dianggap memenuhi
kebutuhan tersebut. Maka pesawat yang selama beberapa tahun hanya
terparkir di hanggar itu di-upgrade, mesin dipasang kembali dan
dilakukan modifikasi untuk menjadi pesawat kargo. Setelah menjalani
proses sertifikasi ulang pada Mei 2001, izin operasi untuk An-225 pun
dikeluarkan.
Operasi komersial pertama yang dijalani An-225
adalah terbang dari Stuttgard, Jerman, menuju Thumrait, Oman, pada
Januari 2002. Dalam penerbangan tersebut diangkut makanan seberat 187,5
ton untuk pasukan militer Amerika Serikat di Timur Tengah. Sukses
menjalankan operasi terbang pertamanya An-225, diterbangkan untuk
berbagai operasi lain.
Bahkan menjadi pesawat andalan untuk
mengangkut peralatan besar yang sepertinya tidak mungkin diangkut
melalui udara, seperti lokomotif atau generator seberat 150 ton. Sejak
tahun 2003 An-225 juga dioperasikan untuk menunjang misi kemanusiaan di
Irak, antara lain dengan menerbangkan berbagai peralatan yang berat
totalnya mencapai ratusan ton.
>>> sumber <<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar