Seperti samurai, ninja merupakan bagian dari masa lalu Jepang. Ninja merupakan sebutan bagi orang-orang yang dipekerjakan sebagai penyusup pada zaman feodalisme Jepang.
Mereka biasanya menutupi seluruh bagian
tubuh mereka dengan kain warna hitam, keculai pada bagian mata. Dua
daerah di Jepang yang dikenal sebagai penghasil ninja adalah Iga dan
Koga. Namun seiring dengan perubahan zaman, profesi ninja sudah memudar.
Tetapi
ninja tak sepenuhnya hilang. Jinichi Kawakami, seorang pensiunan
teknisi berusia 63 tahun acap disebut sebagai ninja terakhir di muka
bumi. Jinichi mempelajari ninjutsu sejak berumur enam tahun.
Gurunya
waktu itu bernama Masazo Ishida, seorang pendeta Buddha. Ia mengatakan
selama latihan harus menahan dingin dan panas serta rasa lapar dan
sakit. Untuk meningkatkan konsentrasi, ia harus menatap api lilin yang
menyala hingga ia merasa sudah menyatu dengan lilin itu. Ia memanjat
tembok, meloncat dari ketinggian tertentu, belajar zat kimia, membuat
bahan peledak, bahkan hingga mempelajari cuaca dan psikologi.
Latihannya
keras dan menyakitkan. Menyenangkan, tapi aku tak begitu memikirkan
kenapa aku melakukannya. Latihan itu dibuat seperti menjadi bagian dari
hidupku,â?? kata Jinichi ketika diwawancari AFP. Ia mendapat gelar
master menjelang usia 19 tahun. Tapi ia tak mau menyebut dirinya sendiri
sebagai â??ninja terakhirâ?? karena tak mau membuat keributan dengan
orang lain yang juga mengklaim diri mereka dengan gelar yang sama. Tapi
Jinichi sudah terkenal di Jepang sebagai ninja sejati terakhir.
Berbicara tentang apa itu ninja sejati, Jinichi mengungkapkan rahasia
ninjutsu adalah bagaimana seorang ninja bisa membuat orang lain tak
sadar bahwa dia ada, bukan terlibat perkelahian seperti yang ditunjukkan
di film-film.
ANEHnya NINJA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar